Laporan Praktikum
“LAMPU LAVA”
Kelompok :
Anastasia Telly Wijaya Kusuma
Jasson Renaldo
Reka Delvi Sari
Tania Herlianda
Kelompok :
Anastasia Telly Wijaya Kusuma
Jasson Renaldo
Reka Delvi Sari
Tania Herlianda
A.
Tujuan
1.
Membuat
lampu lava sederhana
2.
Mengetahui
hubungan polaritas dengan kelarutan suatu zat
B.
Alat
dan Bahan
Gelas (bening), minyak
goreng, garam, air, pewarna makanan
C.
Cara
Kerja
1. Tuangkan
air ke dalam gelas sampai tingginya kira-kira 8 cm!
2. Tuangkan
minyak goreng ke dalam gelas tadi kurang
lebih
gelas dan diamkan sebentar! Amati yang
terjadi! Di mana posisi minyak? Di atas
air.
3. Teteskan
pewarna makanan satu tetes saja! Amati yang terjadi! Apa warnanya menyebar? Iya, pewarna makanan menyebar di dasar air,
namun tidak menyebar secara menyeluruh.
4. Tambahkan sedikit garam dan kocok sambil amati yang
terjadi! Timbul gelembung-gelembung
karbondioksida yang berasal dari garam dan membuat pewarna menyebar secara
menyeluruh di dalam air.
5. Tambahkan sedikit garam dan kocok sambil amati yang
terjadi! Lakukan penambahan garam ini sebanyak yang kamu inginkan! Jika ditambah sedikit garam lagi, warna
pewarna akan semakin pekat dan pewarna tadi semakin tercampur dengan air. Hal
yang sama masih terjadi yaitu muncul gelembung-gelembung karbondioksida di
dasar air, membuat air yang berada di dasar terangkat ke atas dan ketika
mencapai permukaan air tadi kembali turun ke bawah.
D.
Analisis
1.
Apa
fungsi garam dalam kegiatan ini?
Jawab : Untuk menghasilkan gelembung-gelembung karbondioksida di dalam
lampu lava. Gelembung karbondioksida tersebut membuat air pada dasar botol
terangkat ke atas dan ketika air mencapai permukaan, air tersebut akan turun
kembali ke bawah.
2. Jelaskan
peristiwa yang terjadi saat garam mencapai lebih dari 10% dan 25% massa air?Jawab : Jika kadar garam dalam air ditambah, maka yang akan terjadi
adalah warna pewarna akan semakin pekat dan pewarna semakin menyatu dengan air.
Dalam peristiwa ini minyak dan air tidak bercamput, minyak tetap berada di atas air karena
minyak lebih ringan dari air atau kurang padat dibandingkan dengan air. Minyak bersifat non-polar sedangkan air bersifat polar, salah satu karakteristik
non-polar adalah tidak dapat bersatu dengan air. Garam atau (NaCl) dapat larut
dalam air sehingga bersifat polar dan membantu proses penyatuan pewarna makanan
di dalam air. Air dan minyak dapat bersatu apabila ditambah detergen atau
ditambah pewarna makanan lebih banyak karena pewarna makanan dapat membuat
berat air sama dengan berat minyak. Mengapa demikian? Karena pewarna makanan dan deterjen
memiliki emulsi (zat yang bersifat cair dan padat) yang dapat berubah sebagai
penyeimbang/penyerap molekul satu zat yang dominan.